Santos incar 30 juta kaki kubik dari lapangan Madura Offshore
JAKARTA, Kontraktor migas Santos Indonesia terus berambisi agar sumur Peluang
yang berada di Kabupaten Sumenep dan di lepas pantai (Offshore) Madura
bisa segera berproduksi.
General Manager Santos, Marjolijn Wajong
mengatakan, perkembangan proyek tersebut saat ini sedang fabrikasi
platform anjungan dan persiapan pemasangan pipa dari Peluang menuju
Lapangan Maleo.
"Mudah-mudahan kuartal pertama 2014 bisa produksi
hingga 30 mmscfd (milion metric standard cubic feet per day)," kata
Marjolijn di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Vice President Legal
Bisnis Support Santos, Hanny Denalda menambahkan, alokasi dari total
produksi gas di Lapangan Peluang antara lain sebanyak 15 mmscfd akan
digunakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Alokasi lainnya sebesar 5
mmscfd digunakan untuk masyarakat dan industri di Jawa Timur.
"Sisanya digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan
bahan bakar gas bagi kebutuhan transportasi umum," ujarnya.
Produksi Santos saat ini mencapai 180 mmscfd. Dengan target produksi
Lapangan Peluang maka total produksi menjadi 210 mmscfd. Namun Hanny
belum bersedia membeberkan nilai investasi pengembangan proyek Lapangan
Peluang.
Santos telah mengoperasikan tiga Lapangan gas yakni
lapangan Maleo di Blok Madura Offshore, lapangan Oyong di Blok Sampang
dan lapangan Wortel di Blok Sampang. Lapangan Maleo memproduksi gas
sekitar 80 mmscfd. Gas ini 100 persen di jual ke PT Perusahaan Gas
Negara. Kemudian, Lapangan Oyong memproduksi gas sebesar 30 mmscfd yang
dijual ke PT Indonesia Power.
Lapangan selanjutnya yakni lapangan
Wortel dengan produksi gas sebesar 50 mmscfd. Pembeli gasnya yakni
Indonesia Power sebesar 30 mmscfd, Sampang Mandiri (Badan Usaha Milik
Daerah Sampang) sebesar 17 mmscfd dan Pasuruan Migas (BUMD Pasuruan)
sebesar 3 mmscfd. kbc10 / kabarbisnis.com