Guru SD Penerima Tunjangan Sertifikasi Justru Banyak Yang Malas Mengajar
Pamekasan--Kalangan DPRD Pamekasan, menilai belakangan ini kualitas sejumlah guru PNS SD di Pamekasan, yang mengantongi sertifikasi dan mendapat berbagai dana tunjangan, malas mengajar.
Dalam praktik di lapangan, banyak guru PNS melimpahkan tugasnya kepada guru tidak tetap (GTT) dan honorer. Sementara guru PNS itu sibuk ngurusi dana tujangannya.
Penilaian ini diungkapkan Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Iskandar di hadapan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Yusuf Suhartono, di ruang Komisi A DPRD Pamekasan, Jumat(13/12/2013).
"Seharusnya guru yang bersertifikasi dan mendapat banyak tunjangan, kinerjanya lebih giat dan memfokuskan tugasnya mendidik siswanya. Malah yang terjadi, kinerjanya lebih buruk dari GTT dan guru honorer. Perilaku guru seperti ini harus dibina dan diberi sangsi," kata Iskandar.
Dikatakan, berdasarkan laporan dan temuan di sejumlah SD, perilaku guru seperti ini menimbulkan kecemburan dan ketidakadilan bagi GTT. Karena itu, pihaknya meminta Disdik Pamekasan mengevaluasi kinera guru yang banyak malas mengajar.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi A, DPRD Pamekasan, Haidir Rahman, guru yang mendapat sertifikasi itu sekarang tugasnya lebih ringan, bahkan boleh dibilang tidak ada karena sudah memiliki asisten guru.
Biasanya lanjut Haidir, kalau asisten itu ada di kalangan dosen. Tapi ini banyak terjadi di guru SD. Mentang-mentang sudah bersertifikasi, lalu mereka menyuruh GTT untuk mengajar dan. Sementara dirinya mengurus keperluan di luar kepentingan pendidikan.
"Tolong guru itu jangan hanya ngotot berjuang untuk mendapatkan haknya. Tapi tugas pokok sebagai guru jangan dikesampinkan. Guru yang seperti ini sudah tidak memiliki dedikasi tinggi," papar Haidir.
Bahkan, kalau di pinggiran kota, guru berangkat mengajar pukul 07.30 dan sudah pulang sebelum pukul 11.000. Keberadaan pengawas, tidak lebih hanya datang sebentar lalu pulang tidak memberikan teguran terhadap guru yang bersangkutan.
Menanggapi hal itu, Kadisdik, Pamekasan, Yusuf Suhartono, didampingi Kasi Kepangkatan Disdik Pamekasan, Sadikun dan Kabid Ketenagakerjaan Disdik Pamekasan, Suryanto, mengatakan, akan menelusuri ke lapangan adanya guru yang bertindak seperti itu.
Dikatakan, sebenarnya secara periodik pembinaan dilakukan terhadap pengawas, kepala sekolah dan guru. "Temuan dewan yang disampaikan kepada kami lebih mendorong lagi bagi kami untuk memperingatkan mereka (guru yang malas.Red). Karena kinerja mereka ada yang melihat dan disorot, sehingga dalam tugasnya tidak main-main," kata Yusuf Suhartono.
Untuk mengatasi kondisi guru yang seperti itu, Disdik akan menggelar rapat koordinasi dengan Cabang Dinas di Kecamatan, kepala sekolah dan pengawas, menyangkut pembinaan terhadap guru yang dinilai sudah tidak professional lagi.
"Jika nanti kami di lapangan menemukan guru yang tidak professional, akan kami beri pembinaan. Tapi jika perbuatannya berat, kami tidak akan segan-segan untuk memberikan sangsi pada mereka," kata Suhartono. (Tribunnews.com)