Permainan Konvensional Lebih Baik Dari Games Online
JAKARTA
Permainan konvensional seperti monopoli, ular tangga, catur, karambol, atau kwartet, saat ini mulai tergeser oleh games online. Lalu apakah permainan online memiliki kelebihan dibanding permainan konvensional?
Jawabannya tidak. Dampak yang ditimbulkan keduanya berbeda, mengingat cara memainkannya pun juga berbeda.
"Permainan konvensional ada situasi interaksi situasi sosial langsung dengan teman sebagai lawan main, misalnya karambol ada teman yang mainnya jago, licik, atau main curang. Di game online mereka tidak mendapatkannya, jelas psikolog remaja S. Evangeline I. Suaidy, Jumat (31/8/2012), di Jakarta.
Dalam permainan konvensional, lanjut Eva, ada individu merasa gagal, terpuruk, tapi ada yang merasa senang dan puas.
Hal itu wajar, karena anak-anak bisa mengasah keterampilan sosial dan interaksi tatap muka. Sedangkan anak yang menyukai game online memiliki keterampilan sosial lemah dan susah mempertahankan interaksi tatap muka, jika hal ini berlanjut hingga dewasa akan memengaruhi hubungan interpersonal dengan orang lain.
"Kalau anak dihina, diledekin, disalahin saat bermain di permainan konvensional, itu memang bullying, tetapi tekanan sosial di luar sana keras, jadi akan menggembleng anak lebih tangguh, dan bisa mengatasi hinaan atau ledekan," tutur Eva.
Menurut dosen psikologi Universitas Islam Negeri, Jakarta, permainan tak hanya melatih kecerdasan otak, tetapi kecerdasan akademik, emosi, sos, dan melatih anak menjadi empati terhadap orang lain.
Sumber: tribunnews.com
oleh: AzisMaulana
![](https://lh4.googleusercontent.com/-uA5WeOHlr8c/UDhfGlodu8I/AAAAAAAAAFE/EXdyfGNIdN4/s146/indecsonline.png)