Polisi Kejar Dua Pelajar Pelaku Pembacokan
JAKARTA - Setelah insiden tawuran pelajar yang mengakibatkan tewasnya Ahmad Yani (15), polisi kini menyasar dua pelaku yang diketahui juga berstatus pelajar. Kedua remaja tanggung itu diidentifikasi sebagai pelaku pembacokan siswa kelas I SMK Negeri 39, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tersebut.
"Kami sudah melakukan penyelidikan, ada dua orang yang kami identifikasi sebagai pelaku pembacokan," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Koisaris Besar Dian Perri saat dihubungi wartawan, Jumat (31/8/2012).
Meski demikian, Dian enggan membeberkan nama dua orang pelaku tersebut atas alasan kerahasiaan proses penyelidikan. Ia memastikan bahwa dua orang terduga pelaku itu berstatus pelajar. Dian Perri juga menambahkan, munculnya kedua nama tersebut berdasarkan keterangan sembilan saksi yang diperiksa polisi. Polisi tidak kesulitan menemukan pelaku sebab adu jotos para penerus bangsa tersebut terjadi di ruang publik, di mana banyak saksi yang melihat.
"Akan sulit mencari pelaku jika tidak ada saksi. Tetapi untuk kasus yang ini, saksi ada, lengkap semuanya, sehingga memudahkan kami untuk mencari pelaku," ujarnya.
Tawuran yang melibat para pelajar dari SMK Negeri 39 dan gabungan SMK Budi Utomo dan SMK Ristek Penggilingan itu awalnya berlangsung di di dekat Stasiun Kereta Api Klender Lama, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (30/8/2012) sekitar pukul 15.20 WIB. Keonaran mereka berhenti setelah para pelajar tersebut mengetahui ada seorang pria berusia lanjut tewas tertabrak kereta karena ingin menghindari aksi brutal pelajar. Pria bernama Rahiman (64) yang berprofesi sebagai tukang cukur dekat lokasi kejadian tersebut berusaha menepi ke pinggir rel tapi justru tertabrak kereta api.
Ketenangan itu tak berlangsung lama. Satu jam kemudian, kelompok pelajar tadi kembali beradu jotos dan pindah arena ke bawah fly over Pondok Kopi, Cakung, Jakarta Timur. Di tempat itulah Ahmad Yani menjadi korban kekerasan lawan-lawannya. Warga RT 03 RW 03, Cakung, itu terkena senjata tajam di leher, kepala, dan punggung. Bungsu dari tiga bersaudara itu pun tewas akibat mengeluarkan banyak darah di RS Islam Pondok Kopi.
Sumber: kompas.com
oleh: AzisMaulana
![](https://lh4.googleusercontent.com/-uA5WeOHlr8c/UDhfGlodu8I/AAAAAAAAAFE/EXdyfGNIdN4/s146/indecsonline.png)