Innaa Lillahi Wa Innaa Ilaihi Rajiun, Sumarso, Sesepuh Madura di Jakarta Meninggal
Jakarta-" Inna Lillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Telah tutup usia pak Sumarso, sosok yang dikenal dermawan dikalangan pemuda Madura" Ungkap Syakir Ransa melalui pesan BBM nya kepada IndecsOnline.com (18/12).
Sumarso -sapaan akrab Drs. R. Soemarso prawirokusomo- merupakan sesepuh Madura di Jakarta telah mengayomi warga Madura yang hijrah ke Jakarta, baik karena bekerja di Jakarta atau warga Madura yang menempuh pendidikan di Jakarta
"Beliau dikenal dan sangat dekat dengan kaum Muda Madura khususnya mahasiswa, karena jasanya mengayomi masyarakat Madura" terang pemuda kelahiran Sumenep Madura yang kini membina karirnya di Jakarta
Sosok Sumarso dikenal unik, pasalnya pria kelahiran Solo ini bukan hanya piawai dalam berbahasa Inggris karena bekerja di Bank asing, tapi lebih dari itu Sumarso juga menguasai sejumlah bahasa daerah termsuk bahasa Madura bahkan ia bisa berbahasa Madura "alos" (bahasa halus-red).
"Beliau sangat berjasa pada kami warga Madura khususnya mahasiswa Madura, sebab beliau secara terbuka membimbing dan mengayomi kami di Jakarta" Imbuh Syakir salah satu mahasiswa Madura yang tergabung di komunitas Cawang Jakata Timur bersekretariat di kediaman Sumarso.
Karir Sumarso termasuk strategis dengan menjadi direktur pada salah satu Bank Asing di Jakarta
"Kami kagum pada beliau karena meskipun berada pada posisi strategis tidak lantas menjadikan beliau sombong, ia tidak segan berbagi ilmunya pada bidang perbankan yang ia kuasai, dan dari sanalah kami termotivasi" imbuhnya lagi
Sumarso meninggal dunia pada Senin (17/12) jam 11.30 di rumah sakit pusdikkes TNI tempat ia dirawat. "Jujur, kami dari kalangan pemuda Madura merasa kehilngan dengan sosok Sumarso yang penuh dengan kalimat bijak terutama saat kami berkumpul dan berdiskusi dengan beliau. Atas jasa-jasanya, kami mendoakan semoga beliau diampuni segala dosanya, dan segala amalnya dicatat sebagai amal kebaikan di hadapan-Nya" Pungkas Syakir Ransa.
Perlu diketahui sejumlah tokoh muda telah dibesarkan oleh Sumaro sesepuh Madura kelahiran Solo Jawa Tengah ini seperti; cat Mamat, Suhaimi, Muqit, dan Muhlis Ali mantan Caleg DPR-RI dapil Madura dari Partai Bintang Reformasi (PBR) lolos berdasar jumlah pemilih gagal karena Parlementrian Treshold (PT)
Ketertarikannya mengunjungi kiai Madura seperti KH.Waris Ilyas, KH. Basyir (pengasuh PP. An-Nuqoyah Guluk-Guluk Sumenep), juga KH. Sanusi (Rombiya) dan sejumlah kiai Madura lainnya menjadi cikal bakal kedekatan Sumarso dengan warga Madura serta dengan pintu terbuka menerima, membimbing dan mengayomi warga madura khususnya calon cendekia (mahasiswa) asal Madura.
oleh: AzisMaulana